"Berawal Dari Tatap"

"Berawal Dari Tatap"

            Tidak pernah terpikir oleh benakku, bahwa sampai saat ini aku tidak pandai dalam berbohong. Sudah ku coba untuk melupakannya, tapi pada kenyataannya raga ini tidak bisa. Mungkin memori kita sedikit bahkan sekarang kita bertemu bisa dihitung jari. Tapi entah apa yang kurasakan saat ini. Jujur.. Aku masih mencintai nya.. Aku bahkan masih membaca chat kita yang lama sudah usai. Hari ini, tanggal 19 July 2019 aku bahkan masih mengomentari IG Story nya. Entah apa yang ku pikirkan, padahal sekarang aku sudah mempunyai kekasih. Bahkan disetiap saat aku selalu menunggu dia untuk sekedar chat / comment IG Story ku.

            Aku takut... Ya aku takut kalau memang kami dinyatakan saling menyukai tetapi tidak pernah diizinkan untuk bersatu. Aku takut akan hal itu terjadi. Ada kalanya kau yang mengabariku duluan tetapi ada kalanya kita tidak saling mengasih kabar dalam waktu yang cukup lama. Terkesan agak sedih seperti ini, titik dimana orang-orang yang saling mencintai seharusnya saling bertukar kabar dalam hal apapun. Aku sebagai perempuan hanya bisa menunggu, entah sampai kapan hal ini akan terjadi. Aku juga takut untuk memulai obrolan kembali seperti dahulu. Aku takut menjadi seseorang yang annoying dalam hidupmu. Aku takut mengganggumu lagi. Aku juga takut kalau sebenarnya perasaaanmu sudah berubah sekarang kepadaku. Aku takut.. benar-benar takut.

            Maaf.. Aku minta maaf teruntuk kekasihku yang saat ini. Mungkin memang kita baru memulai relationship pada tanggal 28 April 2019 sekitar hampir 3 bulan untuk saat ini. Tapi mengapa kini perasaan ku sekarang seperti ini. Aku kembali menyukai orang yang sudah ku sukai sejak waktu SMP. Di kala itu aku masih menjadi anak baru disekolah. Aku tahu, Aku salah. Maka dari itu aku ungkapkan rasa maaf ku ini. Orangtua ku juga tidak setuju sebenarnya dengan hubunganku yang sekarang ini. Tapi aku benar-benar bingung harus seperti apa dan bagaimana sekarang. Hard to stay but hard to go too.

            Tuhan.. Ku mohon beri aku petunjuk tentang bagaimana harus bersikap atau bagaimana harus menjalani keadaan yang semestinya kupilih. Aku takut Aku salah pilih orang yang seharusnya kupilih. Mamaku memintaku untuk sendiri saja pada awalnya, tapi disaat ini aku belum siap harus sendirian. Aku butuh seseorang yang tepat untuk masa depanku. Terdengar seperti manja mungkin, tapi inilah diriku. Pada intinya aku masih menyukaimu, dear J. Aku harap kau dan aku kalau memang kita berjodoh maka dekatkanlah kami kembali ya Tuhan. Tetapi kalau memang engkau bukan jodohku tidak apa-apa. Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Sehat-sehatlah disana.

Salam Pengagummu..

Komentar

Postingan Populer